Anggota DPR: Saat terjadi pandemi, UMKM membutuhkan solusi khusus

Wartawan Tribunnews.com Willy Widianto melaporkan-Jakarta, dampak pandemi TRIBUNNEWS.COM-Covid-19 melanda banyak sektor ekonomi, dan pelaku UMKM belum mendapat prioritas. Sektor ekonomi kerakyatan adalah salah satunya. Banyak yang secara langsung terpengaruh dan dapat mendorong berlanjutnya rotasi ekonomi negara. Berbagai pihak banyak membahas topik tentang UMKM, namun dampak dan hasilnya masih kecil.

Oleh karena itu, fokus pada berbagai inovasi produk dari hulu hingga hilir, produk, komoditas, dan jasa UMKM memang membutuhkan solusi nyata dan peningkatan kategori terkait dengan peran dan fungsi strategis Kementerian. Perwujudan koperasi dan UMKM juga sangat mendesak.

Anggota DPR Marwan Jafar mencontohkan data dari koperasi dan Kementerian UKM yang hanya mewakili 13% atau sebanyak 8 juta UMKM yang terhubung dengan partisipan menggunakan pemasaran online.

Ini berarti Kementerian harus melakukan banyak pekerjaan, dan 87% orang lainnya memasuki pasar online untuk memberikan bantuan teknis yang inovatif, termasuk pemasaran digital dan pembentukan kerja sama yang saling menguntungkan dengan perusahaan besar atau perusahaan swasta.

“Selain itu, kementerian dan komisi terkait yang bersinggungan dengan kinerja UMKM serta banyak kementerian dan lembaga pemangku kepentingan harus selalu bekerjasama dan berkoordinasi untuk terus memajukan atau membantu peserta UMKM untuk menemukan dan membantu menyelesaikan berbagai persoalan di bidang ini. Hambatan, promosikan dan jalankan bisnis secara berkelanjutan dan memiliki kapabilitas penjualan yang sangat inovatif. Melalui upaya ini para pekerja UMKM akan mendapatkan solusi yang nyata, ”kata Marwan, Senin (27 Juli 2020).

Berdasarkan catatan atau berbagai file media, dalam diskusi virtual bertajuk “Pemulihan Ekonomi Nasional Sektor UMKM”, anggota Panitia Marwan VI DPR RI juga mengulas isu-isu terkait pemulihan ekonomi negara, khususnya puluhan juta UMKM Kontribusi peserta terhadap lingkungan dan pasca wabah belum mendapat dukungan dari banyak pemangku kepentingan dan pemegang saham.

Ia bekerja sama dengan pelaku UMKM, peneliti dan departemen pemerintah, dan menekankan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan pelaku UMKM. Naikkan skor mereka dengan cepat, termasuk dukungan anggaran modal, keringanan pajak, akses ke bahan mentah, penjualan, ekspor, dan dukungan ekspor. Beberapa aspek teknis penting lainnya.

Imbalannya, selama ini anggaran UMKM tidak pernah bertambah karena banyak dari departemen tersebut juga ditangani oleh kementerian lain. Koperasi dan UKM harus mampu menjadi promotor yang baik bagi seluruh peserta UMKM. Malah sepertinya tidak bekerja keras untuk ini, “kata Marwan Jafar. Oleh karena itu, pihaknya akan mendukung penuh apa yang dilakukan pemerintah untuk stabilitas ekonomi negara. – Secara spesifik, Republik Demokratik Rakyat siap mendukung penuh pemerintah dalam mengatasi pandemi. Anggaran dan regulasi yang diperlukan untuk memberi dampak ekonomi bagi peserta UMKM.

Mantan Ketua Fraksi PKB ini mencontohkan anggaran Kementerian 1 triliun rupiah untuk koperasi dan usaha kecil dan menengah yang masih kurang, bahkan tidak ada artinya Mereka yang masih di level C bisa naik levelnya ke level B atau level A, jadi dari segi anggaran bisa sangat meningkat. (Willy Widianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *