Karena penurunan konsumsi masyarakat, tingkat inflasi pada bulan Mei 2020 harus sangat rendah

Menurut laporan oleh reporter Tribunnews.com Yanaar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, Bank Jakarta-Indonesia (BI) memperkirakan bahwa tingkat inflasi pada bulan Mei 2020 akan 0,09% lebih tinggi dari bulan sebelumnya (bulan / bulan). – Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa tingkat inflasi di bulan Ramadhan telah menurun sebesar 0,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Jadi, faktanya, tingkat inflasi Ramadhan kita tahun ini akan sangat rendah. Proses inflasi pertama juga terkait dengan pandemi Covid-19,” katanya, Kamis (28 Mei, 2020) Dalam sebuah konferensi diadakan di Jakarta.

Perry menjelaskan bahwa dampak Covid-19 atau virus korona pasti akan mengurangi permintaan masyarakat akan barang dan jasa. “” Jika dalam beberapa tahun terakhir, kami tidak beristirahat di rumah ketika berpuasa, dan terkadang bahkan menghabiskan banyak uang di restoran. Tahun ini, karena Covid-19, permintaan lemah.

Baca: Seperti Menebak Tebakan, masalah politik Jokowi Corona juga dianggap ambigu.Dia menambahkan bahwa dalam berbagai kegiatan ekonomi, permintaan yang lemah ditemukan, termasuk penurunan pendapatan masyarakat. — “Faktor inflasi berasal dari lemahnya permintaan.”

Baca: Tidak hanya di bandara, tujuan penumpang jarak jauh ke Jakarta juga harus memiliki SIKM

Faktor kedua terkait dengan rendahnya harga bahan baku, sehingga Dampak harga komoditas rendah. Selain itu, meskipun ada tekanan, faktor ketiga yang membuat nilai tukar stabil di bulan Maret adalah stabilitas dan bahkan lebih kuat.

Baca: Tipe A, leluhur dari batch pertama kendaraan Mitsubishi yang diproduksi oleh Korps Marinir AS Kobe-faktor keempat inflasi rendah menunjukkan bahwa koordinasi antara pemerintah dan bank sentral Indonesia berjalan dengan lancar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *