Rasio kredit macet melebihi 3%, dan laba rugi Bank Mandili pada tahun 2020 adalah 38%
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
– Jakarta-PT Bank Mandiri (Persero) TBK (BMRI) mencatatkan kontraksi 38% di tahun 2020, dengan laba bersih hingga RP rate Covid-19 17,1 triliun karena pandemi.
– Dibandingkan dengan kinerjanya di tahun 2019, BMRI secara konsisten mencatatkan laba bersih sebesar Rp 27,5 triliun, atau meningkat 9,9% dari tahun 2018 menjadi dampak pandemi yang sudah dirasakan, terutama pada fungsi intermediasi perbankan .– – Menurut dia, alokasi kredit perseroan year-on-year pada cut off balance 1,61% year-on-year, meski lebih baik dari bank yang mengalami kontraksi 2,41%.
Secara komprehensif, pertumbuhan kredit berasal dari saldo rata-rata atau pengelolaan saldo debit rata-rata hingga perubahan registrasi, yaitu peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 7,08% menjadi 8,713 juta rupee. – Juga baca: Laba Bersih BIS 2020 Juga Naik 45,70%, Tapi Aset Tembus RP. 1,5 triliun rupee- “Kami sedang mempertimbangkan sektor-sektor potensial dan pemulihan untuk menerapkan kebijakan pinjaman yang prudent lebih cepat dan selektif memilih nasabah,” kata Darmawan, Kamis (28/1/2021). — Baca Juga: Hingga 31 Desember 2020, Restrukturisasi Kredit Bank Mandiri TBK Rp 12,34 Miliar- “Oleh karena itu, kami mampu menjaga kualitas kredit agar rasio NPL konsolidasi tetap baik, masih bagus di 3,09 %, ”Tambahnya .
Dikatakannya bahwa ke depan, Bank Mandiri akan terus menjadikan peran intermediasi perusahaan sebagai prioritas utama. Meningkatkan permintaan masyarakat dan memulihkan perekonomian nasional .

– Laba bersih PLS Bank Mandiri akan anjlok 37,71% pada tahun 2020 – Di sisi lain, permintaan kredit Deng SI belum pulih , dan perusahaan telah kembali Dengan terus mempromosikan efisiensi untuk menyeimbangkannya, baik biaya modal yang lebih rendah maupun biaya operasional yang lebih rendah.