Kode kode UNO untuk proses bisnis percontohan pasar saham

Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Sandiaga Salahudin Uno, mantan wakil gubernur DKI Jakarta dan wirausaha, mendorong perusahaan baru atau unicorn untuk membuat penawaran umum perdana (IPO) di pasar modal. Dan menjadi perusahaan terbuka atau penerbit Bursa Efek Indonesia (EIB) untuk memberikan investor publik ruang untuk memiliki saham perusahaan, yang pada akhirnya berkontribusi pada perekonomian nasional.

Baca: Sandiaga Uno menyebut seseorang yang masih ingat saran almarhum Djoko Santoso

Selain itu, pemegang saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengatakan, Pasar saham Indonesia cukup menjanjikan, sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengadopsi berbagai langkah strategis dalam waktu 3 hingga 5 tahun untuk mencatat perilaku melalui penawaran umum perdana atau IPO berikutnya.

Baca: Sandiaga Uno menyebutkan krisis pandemi Korona paling serius sejak kemerdekaan UMKM Besar Indonesia

“Harus dikatakan bahwa perusahaan kami harus memiliki penawaran umum perdana dalam waktu 5 tahun dan perusahaan kami harus berada di pasar saham Kenapa go public? Karena ini adalah tujuan kesuksesan, bukan kita sebagai q entrepreneur, “katanya di webinar kemarin. “Kami memiliki investasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, masyarakat yang lebih baik. Sandy menambahkan bahwa jika kami memberikan kesempatan kepada publik untuk memiliki saham perusahaan kami, itu akan menjadi luar biasa. Tetapi, Sandy menunjukkan bahwa pasar saham Otoritas pasar modal dan pasar modal Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus menyesuaikan peraturan dengan menyederhanakan peraturan sehingga lebih banyak perusahaan dapat berbicara di pasar modal Indonesia – jika tidak, tidak mungkin untuk memiliki perusahaan independen. Start-up dengan penilaian unicorn atau US $ 1 miliar (sekitar Rs. 15 triliun, dengan asumsi nilai tukar Rs. 10.000 per dolar dan sepuluh dolar Kanada, atau penilaian US $ 10 miliar (Rs. 150 triliun), dapat dikatakan sebagai Perdagangan valas, bukan BEI.

“Jika kita berdagang, BEI, maka OJK kita tidak akan berubah, orang akan berinvestasi. Asing, IPO kita tidak akan berdagang. Jadi, seperti Gojek, Tokopedia Demikian pula, kami hanya pergi ke Nasdaq atau Bursa Efek Hong Kong, bukan ke BEI, “kata Sandi.

Beberapa berita disiarkan di Warta Kota dengan Jud ul: Dampak krisis Covid -19 tahun, San Sandiaga Uno menggambarkan enam unit bisnis yang sedang berkembang dalam pandemi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *