Tanggapan Menteri Perhubungan terhadap kenaikan tarif transit selama transisi RCMD
Seorang reporter dari Tribunnews.com di Teluk Dammam, Tribunnews.com, Departemen Transportasi Jakarta mengatakan bahwa selama transisi ke pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kenaikan tarif angkutan umum tidak dapat dikonfirmasi. Menteri Budi Karya Sumadi (Budi Karya Sumadi) mengatakan bahwa daya beli penduduk masih sangat rendah. Buddy mengatakan pada konferensi pers virtual pada hari Selasa: “Dalam hal ini, kita harus berhati-hati dan terkait dengan kenaikan harga angkutan umum. Jika kita menaikkan harga, permintaan mungkin tidak mencapai maksimum.” Menhub Budi juga menyebutkan Sejak epidemi Covid-19 diperkenalkan ke Indonesia, tingkat hunian transportasi umum telah menurun secara signifikan, sehingga operator bermaksud untuk meningkatkan tarif

Baca: Ojeg Online dapat mentransmisikan lalu lintas penumpang lagi, yang merupakan persyaratan – Namun demikian, Budi melanjutkan dengan mengatakan bahwa Kementerian Transportasi tidak bermaksud untuk menaikkan tarif, tetapi ketika permintaan mulai meningkat selama periode transisi ini, ini tidak mengesampingkan kemungkinan penyesuaian tarif. Kapasitas angkut penumpang pesawat telah meningkat menjadi 70%
“Anda saat ini bekerja untuk mempertahankan pertumbuhan angkutan umum, termasuk meningkatkan batas kapasitas penumpang di angkutan umum melalui Peraturan No. 41 tahun 2020 tentang Menteri Perhubungan,” kata Budi. Dengan cara ini, kemampuan untuk mengangkut penumpang adalah 70% dari 50% kapasitas penumpang sebelumnya. Budi mengatakan: “Kami berharap ini dapat lebih memperluas transportasi umum selama masa transisi ini dan memiliki permintaan yang baik.” Tetapi, bahkan jika kapasitas penumpang meningkat menjadi 70%, Budi juga meminta operator transportasi untuk terus mengimplementasikan perjanjian kesehatan , Sebagai syarat untuk menggunakan transportasi umum.