Ekonom: Pemerintah berhati-hati tentang relaksasi PPh 21, tidak hanya untuk manufaktur
Reporter dari Tribunnews, Fitri Wulandari-TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – tidak lagi mempertimbangkan pemerintah untuk memberikan manfaat ekonomi kepada komunitas bisnis dalam bentuk pajak pendapatan (pph) longgar untuk karyawan di industri pengolahan (PPH) Stimulus datang dengan bijak oleh pemerintah.
Memberikan PPh 21 selama 6 bulan memang merupakan salah satu dari empat alternatif kebijakan stimulus fiskal untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus corona (Covid-19).
Namun, bersantai ekonom PPh 21 INDEF Bhima Yudhistira mengatakan bahwa banyak industri lain tidak terpengaruh oleh relaksasi pph 21, misalnya, pariwisata memiliki sedikit efek pada manufaktur. pertanian.
Baca: Maaf, IIMS 2020 harus ditunda karena virus korona
“Tentang hal 21, itu hanya diberikan kepada industri manufaktur selama 6 bulan, bahkan jika itu tidak hanya dipengaruhi oleh mahkota dampak industri, tetapi juga pariwisata, perdagangan, logistik , Dampak sektor lain seperti pertanian, “kata Bhima kepada Tribunnews, Senin (16/3/2020). GIIAS Surabaya 2020-Dia juga mempertanyakan alasan pemberian perjanjian relaksasi. PPH 21 hanya untuk manufaktur.

Baca: Utang publik asing meningkat pada Januari 2020, terutama utang.
“Mengapa hanya pekerja industri yang diberikan? Pemerintah harus merevisi bonus pph 21 yang diberikan kepada semua daerah yang terkena dampak,” kata Bhima.
Menurutnya, pemerintah harus mendistribusikan dan melunakkan pph 21 secara adil di antara semua departemen yang terkena dampak.
Anda juga dapat mengurangi aplikasi menjadi 3 bulan, tetapi menurutnya aplikasi ini lebih efektif karena didistribusikan secara merata di semua area yang terkena epidemi korona.
“Bahkan jika itu hanya efektif selama 3 bulan, itu jauh lebih efektif,” kata Bihima.