Saham LPKR telah menjadi salah satu saham unggulan yang diinginkan investor. Apa komentar para analis tentang ini?

Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Saham PT Lippo Karawaci Tbk tercatat sebagai salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan oleh investor asing dalam sepekan terakhir.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa lalu (3/3), harga saham dari kode perusahaan LPKR berada di antara saham paling aktif yang diperhatikan oleh investor asing, dan total 17,43 juta saham telah dibeli .
Baca: Tersangka virus Corona di Jakarta Update: 68 orang di bawah pengawasan dan 87 pasien di bawah pengawasan
Baca: Mantan kisah virus TKW BTK menikahi Bule, ini adalah sikap suami terhadap mertua- — Dalam perdagangan Senin lalu (9/3), volume perdagangan saham LPKR juga meningkat menjadi 21,15 juta saham, peringkat keempat dalam daftar saham yang paling banyak diminta oleh investor asing.
Selain LPKR, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), WSBP, GIAA, TELE, ANTM, TLKM, MDKA, BHIT, dan PNLF juga telah dituntut oleh investor asing. Sebelumnya, pada 30 Januari 2020, 3 Februari, dan 13 Februari 2020, saham LPKR juga paling banyak dicari oleh investor asing.
Minat investor asing pada saham LPKR juga menunjukkan bahwa investor percaya bahwa LPKR memiliki prospek yang optimis. Meskipun sentimen ini masih bersifat jangka pendek, ini adalah indikator positif, menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan reguler dapat mendorong sentimen positif. Ini juga salah satu indikator bahwa perusahaan memiliki fondasi yang kuat.
Analis OSO Securities Sukarno Alatas percaya bahwa LPKR adalah saham yang paling aktif dan juga didorong oleh teknologi. Sukarno mengatakan dalam siaran persnya, Senin (9/3): “Untuk LPKR, mengapa ini judul yang paling aktif karena alasan teknis.”
Di sisi lain, LPKR, yang beroperasi di sektor kesehatan melalui Rumah Sakit Siloam , Akan positif dalam jangka panjang. Secara umum, kegiatan LPKR sebenarnya terkonsentrasi pada real estat dan layanan kesehatan. Perusahaan dalam industri ini selalu membangkitkan minat tertentu.
Industri kesehatan masih sangat menarik karena merupakan area bisnis yang dibutuhkan masyarakat. Kemudian real estat dan rumah sakit akan menghasilkan pendapatan berulang. Sektor kesehatan harus mendapat manfaat ketika kesadaran kesehatan dan harapan publik akan virus korona meningkatkan kondisi. Ini memungkinkan kinerja yang lebih baik. Tetapi untuk tren saham itu sendiri, mereka masih cenderung bearish dan memiliki dampak yang kecil sekarang, tetapi dalam jangka panjang, mereka pasti positif, “kata Sukarno.