Adaptasi normal baru, bisnis transportasi horisontal reorganisasi

Sebuah laporan dari reporter Tribunnews.com pada Hari Darmawan-TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Manajer umum transportasi darat Kementerian Perhubungan kini menata kembali bisnis transportasi transit berdasarkan metode adaptasi normal baru atau gaya hidup baru. Budi Setiyadi, manajer umum transportasi darat, mengatakan bahwa untuk layanan transportasi feri, memaksa operator untuk menerapkan perjanjian sanitasi yang ketat. Kedua, menurut Budi, operator juga harus menyediakan peralatan cuci tangan di kapal atau di pelabuhan, termasuk cairan cuci tangan atau bak cuci tangan dengan sabun.

Selanjutnya, menurut Budi, kapasitas penumpang transportasi feri terbagi menjadi beberapa wilayah.

Baca: Managing Director Garuda, Irfan Sebuahutra, cerita tentang signifikansi filosofis dari maskapai yang ia jalankan – Pertama, ada zona merah atau risiko tinggi yang hanya dapat menampung 50% dari kapasitas penumpang, dan kemudian oranye Regional, risiko maksimum adalah 60%.

Baca: Covid-19 telah membuat maskapai penerbangan sengsara. Garuda hanya terbang ke Pontianak dengan 4 penumpang

“Jadi, zona kuning (juga dikenal sebagai zona berisiko rendah) dapat membawa hingga 75 %, sedangkan area hijau atau area aman bisa mencapai 85%, “kata Budi.

Baca: Fakta nyata di balik cerita virus 5 Anak itu diminta untuk diadopsi, dan orang tua meninggal karena Covid-19 .

Buddy terus mengirim dan melayani di keempat wilayah. Terminal akan berjalan sesuai jadwal, dan tidak ada kendaraan angkutan. membatasi.

Lalu dia juga meminta petugas pelabuhan dan kapal untuk memakai topeng, sarung tangan, dan pelindung wajah.

“Demikian pula, untuk penumpang, mereka juga harus mengenakan topeng ketika berada di pelabuhan dan pelabuhan.” Selain itu, Budi juga meminta penumpang untuk membeli tiket online untuk meminimalkan kontak fisik dan menjaga jarak yang aman. Budi mengatakan: “Tetapi untuk penumpang pejalan kaki, penumpang sepeda motor dan penumpang kendaraan dapat membeli tiket di pelabuhan di daerah selain ruang hijau.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *