Kisah di balik pemujaan miring 15 derajat di Masjid Cut Meutia
Masjid Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Cut Meutia adalah kantor arsitek di Hindia Belanda (NV De Bouwploeg) periode, di bawah arahan Pieter Andriaan Jacobus (PAJ) Moojen.
Pemilik dan pengembang area Menteng disebut NieuwGondangdia.

Arsitektur arsitektur tidak dimaksudkan sebagai tempat ibadah.
Saat memasuki masjid dari masjid, arah ibadah berbeda dengan arah bangunan.
Miringkan 15 derajat ke kanan ke arah Kiblat. Platform konferensi dipisahkan dari stan tempat Aam memimpin doa. Pemimpin pemuda Islam (Rika) dari masjid mengatakan: “Alasan mengapa ziarah kami tidak miring adalah karena awalnya tidak dibangun untuk masjid, tetapi karena itu dibangun untuk kantor.” Muhammad Husein ) Cut Meutia, di Tribune Network, Minggu (17/5/2020).
Hussein mengatakan bahwa sebelum ada tangga besar di tengah gedung, itu kemudian dihancurkan karena dianggap terlalu besar dan mengganggu area sholat.
Tangga menuju lantai dua telah dipindahkan ke area di depan masjid.
“Sekarang, tangga bergerak maju, d” ada di tengah ruangan. Namun Hussein menambahkan bahwa tangga di sisi yang berlawanan tidak akan mengubah “gaya” tangga lama.
Sisa tangga terhubung ke tangga cabang yang mengarah ke lantai atas, di atas platform konferensi-dindingnya dihiasi dengan teks kaligrafi yang sangat indah – Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang Islam dan Ramadhan? Anda dapat mengajukan pertanyaan dan berkonsultasi langsung dengan Ust. Doktrin Islam Zul Ashfi, SSI, L-kirim permintaan Anda ke konsultasi @ tribunnews.com
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi bagian konsultasi Islam Tribunnews.com