Karakter bernama “Anti-Valentino Rossi” secara halus mengisyaratkan bahwa dokter telah melakukannya
TRIBUNNEWS.COM-Mantan bos tim Repsol Honda Livio Subo meminta Valentino Rossi melupakan keinginannya merebut gelar juara dunia kesepuluh. -Valentino Rossi sudah sangat tua, tapi dia masih aktif berpartisipasi dalam balapan MotoGP teratas bersama tim Monster Energy Yamaha. Tidak muda lagi.
Meski usianya sudah 41 tahun, nama Valentino Rossi tetap layak masuk dalam pasar runner yang bakal mengharumkan nama juara dunia. Karena faktor motor, MotoGP 2020 akan menjadi taruhan terakhir Valentino Rossi untuk membuktikan dirinya belum finis meski bersaing dengan pembalap muda. : Masih dimungkinkan untuk menang di MotoGP
– Hal ini karena mulai musim depan, Yamaha telah memastikan bahwa pembalap berjuluk “Doctor” tersebut tidak akan lagi menempati tempat di tim pabrikan.
Meski sudah mendapat garansi dari Yamaha. Dengan mendapat tempat di tim satelit, peluang Valentino Rossi untuk pensiun sepertinya akan terbuka lebar.

Situasi terkini dari pembalap asal Italia tersebut mengundang Livio Suppo, mantan bos Repsol Honda (Repsol Honda), mohon berkomentar. — Terus terang, dia mengisyaratkan bahwa Valentino Rossi telah menyelesaikan permainan.
“Saya tidak berpikir secara obyektif apakah dia bisa memenangkan kejuaraan lagi.” Kata Livio Suppo. Valentino Rossi telah melakukan debutnya di Grand Prix 125cc pada tahun 1996.
“Kami telah mengenalnya sejak tahun 1996 ketika kami melakukan debut kami di Kejuaraan Dunia.” -Bahkan dalam insiden tahun 2015 dengan Mark Max (Repsol Honda) yang dituduh sebagai sosok anti-Ross Tapi Livio Subo tetap menghormati dokter. Di media, seseorang di tahun 2015 menyebut saya anti-Rossi, di mana pun saya berada, dia ingin bekerja dengannya. 10. “Sejauh ini, Valentino Rossi adalah salah satu dari lima pemain teratas. Pembalap, saya pikir kami harus melupakan ini untuk memenangkan kejuaraan dunia kesepuluh,” tambahnya.